Bursa transfer baru sekitar 2 minggu dibuka namun beberapa klub sudah belanja besar-besaran, menghabiskan dana transfer pemain hingga ratusan juta euro.
Coba perhatikan data klub-klub dengan pengeluaran terbanyak dalam merekrut pemain yang dirangkum dari Marca:
- Real Madrid (Spanyol): 303 juta euro
- Barcelona (Spanyol): 233 juta euro
- Atletico Madrid (Spanyol): 196,5 juta euro
- Borussia Dortmund (Jerman): 127,5 juta euro
- Sevilla (Spanyol): 123,5 juta euro
- Bayern Munich (Jerman): 118 juta euro
- Roma (Italia): 95 juta
- Aston Villa (Inggris): 93,1 juta euro
- Manchester City (Inggris): 90 juta euro
- Inter (Italia): 85,5 juta euro
Posisi tiga teratas dikuasai oleh trio Spanyol. Real Madrid berada di posisi teratas dengan total pengeluaran 303 juta euro, Madrid sedang merombak tim besar-besaran setelah hancur lebur musim lalu sepeninggal Cristiano Ronaldo ke Juventus dengan Eden Hazard menjadi pembelian termahan sementara ini yang mencapai 100 juta euro belum termasuk bonus.
Sedangkan Barcelona dalam dua tahun belakangan memang selalu jor-joran mengeluarkan uang pada bursa transfer untuk mencari pengganti sepadan bagi Xavi, Iniesta dan Neymar dengan Griezmann yang didatangkan dari Atletico dengan mahar 120 juta euro. Sementara Atletico yang ditinggalkan hampir sebagian besar pemain intinya, sedang doyan belanja termasuk pembelian Joao Felix dari Benfica seharga 126 juta euro.
Namun jika perhatikan dengan seksama daftar diatas, terdapat nama Aston Villa yang bertengger diurutan ke-8 klub-klub paling boros musim ini dengan total pengeluaran mencapai 93.1 juta euro, menjadi klub Inggris paling boros sementara ini mengalahkan Manchester City dengan 90 juta euro serta Manchester United, Arsenal dan Tottenham yang sepertinya masih hati-hati membelanjakan uangnya.
Aston Villa dan mimpi klub promosi
Aston Villa sendiri baru saja promosi ke Liga Premier musim ini setelah tiga musim bermain di Championship, meskipun begitu, tidak menghalangi The Villains untuk belanja banyak pada bursa transfer ini
Mantan juara Piala Champions tahun 1982 ini sudah mendatangkan Wesley (25 juta euro), Tyrone Mings (22,3 juta euro), Matt Targett (15,6 juta euro), Ezri Konsa (13,3 juta euro), Ahmed El Ghazi (9 juta euro), Jota (4,5 juta euro) dan Kortney Hause (3,4 juta euro), dan sepertinya masih akan terus berlanjut.
Sangat menarik karena apa yang dilakukan Aston Villa hampir sama dengan yang dilakukan Fulham pada musim lalu ketika Fulham yang baru saja promosi menghabiskan lebih dari 100 juta euro untuk mendatangkan banyak pemain, hasilnya, Fulham tetap saja terdegradasi kembali.
Strategi transfer yang dilakukan Aston Villa maupun Fulham pada musim lalu adalah hal yang sama, yaitu mencoba memperkuat semua area permainan alih-alih hanya mencoba untuk memprebaiki kelemahan musim sebelumnya. Transfer besar-besaran dapat memiliki efek mengubah dinamika permainan sepenuhnya, dan tentu saja, transfer selalu bisa salah. Itulah resiko yang akan dihadapi The Villains.
Aston Villa memang memiliki kebutuhan itu. Setelah promosi, suksesi pemain di tim utama akan berubah seiring perginya beberapa pemain pinjaman kembali ke klub asalnya. Villa membutuhkan penguatan yang cepat dan tepat dan sementara ini tampaknya mereka telah melakukannya dengan tepat.