Lihat ke Halaman Asli

Berkaca dari Dominasi Klub Inggris di Eropa, Menciptakan Kompetisi Lokal yang Kompetitif dan Sehat

Diperbarui: 29 Mei 2019   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kane & Salah (sumber : liverpoolfc.com)

Nilai hak siar yang tinggi dan kehadiran sponsor-sponsor dengan nilai kontrak yang selangit, sangat berdampak bagi Liga Premier, baik untuk liganya sendiri maupun bagi klub pesertanya. Namun juga berpotensi merugikan dikarenakan peningkatan daya saing otomatis meningkatkan harga jual pemain.

Uang seolah menjadi berkah sekaligus kutukan bagi Liga premier.

Musim ini klub-klub Inggris menunjukkan dominasi di kompetisi Eropa, Liverpool dan Tottenham di final Liga Champions serta Chelsea dan Arsenal di final Liga Europa. Namun dari klub-klub tersebut bukanlah klub-klub terkaya di Liga Premier saat ini.

Pada transfer musim panas yang lalu, Liverpool memang menghabiskan dana transfer yang cukup besar, namun pengeluaran itu sebagian merupakan dana transfer Coutinho yang direkrut Barcelona. Sedangkan Tottenham, klub tersebut tidak melakukan aktivitas jual beli pemain pada musim panas, bahkan sejak jendela transfer Januari 2018.

Chelsea memang mendatangkan Kepa dengan memecahkan rekor transfer untuk kiper termahal, namun itu dilakukan karena kebutuhan mendesak menjelang penutupan bursa transfer setelah saga transfer Courtois yang berlarut-larut. Begitupun Arsenal, klub yang terkenal pelit berbelanja pemain dengan harga yang tinggi.

Ketika menyebutkan kemegahan Liga Premier, klub-klub tersebut bukanlah klub teratas yang ada dipikiran. Saat ini kemegahan tersebut menjadi bagian dari kota Manchester.

Chelsea memang pernah menjadi bagian ekslusif dari klub-klub yang memiliki dana tak terbatas, namun itu dulu, saat ini Chelsea sudah membatasi pembelian pemain dengan harga yang tidak masuk akal setelah sang pemilik, Roman Abramovich, dikabarkan mengalami kerugian dengan usahanya yang lain.

Namun liga Premier berhasil menyajikan lingkungan kompetisi yang baik diantara para pesertanya. Hal yang mendorong para kontestannya untuk terus memperkuat diri dan bersaing pada setiap musimya. Dengan lima dari enam penghuni papan atas klasemen dilatih oleh pelatih-pelatih yang menjadi role model para pelatih lain di dunia baik oleh prestasi, maupun gaya bermainnya.

Lihatlah malam luar biasa yang terjadi di Anfield, perpaduan strategi dan aksi para pemainnya, membuat Barcelona panik dan menunjukkan mereka tidak memiliki respon yang baik, kekalahan dari segi mental yang akhirnya meruntuhkan segalanya.

Itulah bahayanya bermain di liga dengan satu atau dua klub yang mendominasi. Tim-tim tersebut seperti kurang berpengalaman menghadapi pertandingan-pertandingan dengan skenario seperti itu, dimana sebuah klub tidak dikondisikan bermain dengan tekanan yang besar selain kondisi pilihan mereka sendiri pada liga yang dikuasainya, ketidakseimbangan kompetitif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline