Lihat ke Halaman Asli

Chelsea: Akhir Dari Maurizio Sarri

Diperbarui: 29 Mei 2019   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maurizio Sarri (sumber : fourfourtwo.com)

Seorang manajer baru datang, membawa gaya bermainnya sendiri dan mencoba memaksakannya pada para pemain di lapangan. Saat hasilnya jauh dari ekspektasi, bermunculan gesekan-gesekan antara para penggemar, pemain dan sang manajer yang menjadi permusuhan. 

Penolakan-penolakan yang terus disuarakan oleh para penggemar maupun para pemain akhirnya berujung kalimat perpisahan buat sang manajer dari petinggi klub. Kisah yang belakangan ini cukup akrab ditelinga.

Dalam satu dekade terakhir saja kita sudah menyaksikan bagaimana Roy Hodgson di Liverpool, David Moyes, Louis Van Gaal dan Jose Mourinho di Manchester United, Arsene wenger di Arsenal dan Roberto Mancini di Manchester City yang kehilangan jabatannya karena tidak dapat memuaskan para penggemar.

Dalam beberapa hari kedepan sepertinya hal yang sama akan terulang di Chelsea. Maurizio Sarri dengan "sarriball" yang sukses bersama Napoli di Serie A, tidak mampu berbuat banyak di Liga Premier. 

Meskipun menyelesaikan liga di posisi tiga yang berarti lolos ke Liga Champions dan membawa Chelsea melaju hingga final Piala Liga, meskipun kalah melawan City, serta mencapai final Liga Europa.

Meskipun pada akhirnya Sarri berhasil membawa Chelsea merengkuh gelar Liga Europa, sepertinya hal tersebut tidak dapat menyelamatkannya dari pemecatan.

Bandingkan dengan Emery yang tidak lebih baik bersama Arsenal yang tidak membuat perubahan apa-apa, hanya melanjutkan gaya bermain seperti era Wenger terdahulu. Begitu pula dengan Solskjaer yang dianggap mengembalikan gaya permainan klub meskipun pada akhirnya lebih sering mendapatkan hasil yang mengecewakan.

Tapi mengapa pendukung setia  Chelsea di Stamford Bridge sangat menentang gaya bermain "sarriball"?

Kumandang yel-yel "Persetan Sarriball", bergema di sekitar Stamford Bridge pada awal tahun 2019. Banyak para penggemar menyukai cara bermain seperti ini. Pendekatan pelatih asal Italia tersebut sebenarnya hampir sama dengan gaya bermain yang diterapkan Guardiola bersama City.

Tapi Chelsea yang menikmati kejayaannya di bawah asuhan Jose Mourinho, melihat sepak bola tanpa embel-embel sebagai "cara Chelsea"?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline