Lihat ke Halaman Asli

Kepergok Membaca....!!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sumber foto :www.google.com

Budaya membaca, menulis, mengolah diri menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dan sesuai dengan jati diri bangsa kian lama kian hilang. Padahal itu adalah salah satu tanda-tanda bangsa yang besar.Mungkin kita bias ambil contoh Jepang yang maju Peradaban nya,dimana budaya membaca menjadi makanan sehari-hari.kita bisa lihat entah di bus,kereta,maupun di taman Orang-orang terlihat Asyik Membaca…

Dalam Rangka Meningkatkan Minat baca dan Perayaan World Book Day Indonesia Tahun 2010 akan Mengadakan suatu Program Utama Yaitu Kampanye 1000 Foto Kepergok Membaca, Program ini merupakan upaya untuk merekam dan mencari tahu budaya membaca masyarakat Indonesia. Melalui foto-foto yang terkumpul kita dapat melihat perilaku membaca di lingkungan sekitar kita.

Adapun Ketentuan Foto yang di kirimkan adalah sebagai berikut:

1.Tema Foto Adalah Kepergok Membaca

2.Foto bisa di ambil dari segala jenis kamera Hp,Pocket,SLR,DSLR dll.

3.Jumlah dan Warna Foto Bebas

4.Olah Digital di perkenankan sebatas kamar gelap di Brightness dan Contrast doang.

5 Menyertakan formulir pengumpulan 1000 foto Kepergok Membaca yang telah di isi Formulir dapat di unduh di sini

6.Foto di kirim kan dalam bentuk jpeg ke worldbookdayindonesia@gmail.com paling lambat 30 Maret 2010

Kampanye 1000 Foto Kepergok Membaca bukanlah kompetisi, melainkan sebuah festival atau perayaan partisipatif yang bersifat non-komersil. 1000 Foto Kepergok Membaca akan ditampilkan online. Bersama dengan Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara, kami akan memilih 100 Foto paling inspiratif untuk dipamerkan di ruang-ruang publik. 100 Foto tersebut juga akan dibukukan dalam buku 100 Foto Kepergok Membaca.

Panitia tidak memungut biaya dalam program ini. Dengan mengirimkan foto dan formulir, maka peserta telah menjamin tidak ada pelanggaran hak cipta atas karya yang dikirimkan. Panitia berhak menggunakan foto-foto tersebut dalam seluruh kegiatan Kampanye 1000 Foto Kepergok Membaca. Panitia akan melakukan koordinasi dengan peserta untuk kepentingan penggunaan tersebut. Gugatan atas hak cipta foto yang dikirimkan merupakan tanggungjawab peserta. World Book Day merupakan perayaan perbukuan yang dicanangkan UNESCO untuk dirayakan setiap tanggal 23 April. World Book Day Indonesia sendiri merupakan program yang diluncurkan Forum Indonesia Membaca untuk mempromosikan perayaan World Book Day di Indonesia. Program ini mulai diselenggarakan sejak tahun 2006. World Book Day Indonesia dirancang sebagai sebuah perayaan komunitas perbukuan atas buku, lebih dari sekedar kegiatan jual-beli. Setiap tahunnya kami mendorong komunitas-komunitas perbukuan di Indonesia untuk berpatisipasi dalam perayaan World Book Day sebagai bentuk apresiasi terhadap dunia perbukuan di Indonesia.

Apaan sih World book day itu?

World Book Day dicanangkan Oleh UNESCO sebagai sebuah perayaan buku dan literasi tingkat dunia. Sejarah awal perayaan ini, bermula dari perayaan Hari Saint George di wilayah Katalonia. Sejak abad pertengahan para pria memberikan mawar kepada kekasihnya. Namun sejak tahun 1923 para pedagang buku mempengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang yang meninggal dunia pada tanggal 23 April. Sejak tahu 1925, para perempuan memberikan sebuah buku sebagai pengganti mawar yang diterimanya. Pada masa itu lebih dari 400.000 buku terjual dan ditukarkan dengan 4 juta mawar.

Pada tahun 1995, Konferensi Umum UNESCO di Paris memutuskan tanggal 23 April sebagai World Book Day. Tanggal 23 April dipilih karena banyaknya kejadian yang berkaitan dengan buku dan dunia kepengarangan.Tanggal ini berkaitan dengan Festival Katalonia. Pada tanggal tersebut Shakespeare, Cervantes, Inca Garcilaso de la Vegadan Josep Plajuga meninggal dunia. Beberapa pengarang, diantaranya Maurice Druon, Vladimir Nabokov, Manuel Mejía Vallejoand Halldór Laxness dilahirkan pada tanggal yang sama.

World Book Day sendiri merupakan bentuk penghargaan dan kemitraan antara pengarang, penerbit, distributor, organisasi perbukuan serta komunitas–komunitas yang semuanya bekerja sama mempromosikan buku dan literasi sebagai bentuk pengayaan diri dan meningkatkan nilai–nilai sosial budaya kemanusiaan. Secara umum, tujuan diselenggarakannya World Book Day sebagai sebuah world event adalah untuk menyemangati masyarakat, terutama kalangan anak–anak dan remaja untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku dan membaca.

Sekedar berbagi untuk memeriahkan minat baca dalam masyarakat kita,untuk informasi lebih lanjut nya dapat dapat mengunjungi situs www.worldbookdayindonesia.com

Sumber :www.worldbookdayindonesia.org

Thank's to : Mr Bayu Bergas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline