Lihat ke Halaman Asli

Zamhari

Internet Marketer

Melihat Kondisi Ekonomi Dunia Saat Ini

Diperbarui: 7 April 2021   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Pixabay.com

Menurut Katrina Ell, asisten direktur dan ekonom di Moody's Analytics, pertumbuhan ekonomi dunia saat ini berada di jalur yang cepat. Namun, ada ketimpangan dan perbedaan yang menghambat, terutama saat pandemi.

Berbeda dari krisis keuangan tahun 2008, pertumbuhan ekonomi dunia terkini cenderung timpang. Sebagian besar karena munculnya vaksin dan kebijakan fiskal tiap negara yang berbeda-beda. China bisa saja memimpin pasar, terutama saat meraih kesuksesan dalam memerangi wabah corona tahun lalu.

Sementara itu, banyak dari pasar Eropa dan negara berkembang mengalami penurunan ekonomi. Yang mana alasan utamanya karena perpanjangan kegiatan lock down untuk mengurangi  wabah.

Vaksin belum mencukupi untuk semua orang dan dimana pun. Masih banyak orang yang kehilangan sumber penghasilan dan meningkatkan kemiskinan. Serta masih banyak negara yang tertinggal," ucap Direktur Pelaksana IMF, minggu lalu.

Prospek Perdagangan dan Ekonomi Dunia Saat Ini

WTO mengharapkan perdagangan global akan pulih 8% pada 2021 dan 4% pada 2022. Sementara itu, butuh waktu hingga tahunan untuk sebuah negara dapat benar-benar sembuh dari wabah.

Perdagangan dunia tahun 2024 masih diprediksikan 3% lebih rendah dari prakiraan sebelum pandemi. Sementara, negara-negara yang mengandalkan pariwisata dan jasa cenderung paling menderita.

Beberapa komunitas trading menyebutkan ketimpangan ekonomi dunia akibat corona ini juga direkam oleh sejumlah berita di Bloomberg Economics. Yang mengatakan bahwa ekonomi global mengalami peningkatan sekitar 1,3% dalam kuartal pertama tahun 2021.

Namun di saat pertumbuhan AS melejit, justru Prancis, Jerman, Italia, Inggris, dan Jepang mengalami kontraksi. Sementara itu, China dengan terangnya mengalahkan semua pasar negara berkembang (seperti Brasil, Rusia, dan India).

Situasi Ekonomi Negara Dalam Memerangi Pandemi

Jelas kita tidak ingin ekonomi dunia ambruk. Namun sekali lagi pengamatan dari komunitas trading mengatakan semuanya bergantung pada seberapa lama negara dapat mengatasi pandemi. Semakin lama negara menanganinya, maka semakin besar kemungkinan corona akan tetap mengancam ekonomi. Apalagi jika jenis baru dari virus ini muncul.

Mantan petinggi Federal Reserve Nathan Sheets mengatakan bahwa negara dengan perekonomian terbesar mungkin akan lebih defensif dalam hal pendistribusian vaksin. Terutama setelah mereka mengumpulkan pasokan besar-besaran untuk negara mereka sendiri. Untuk itu, Sheets berharap AS tidak mundur dalam membantu ekonomi internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline