Lihat ke Halaman Asli

Zamal Zakaria

Mahasiswa

Pancasila: Dasar Negara yang Menjadi Pedoman dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Diperbarui: 30 Desember 2024   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sistem hukum, penegakan hak asasi manusia (HAM), pemerintahan demokrasi, dan bahkan di era digital serta globalisasi. Artikel ini akan membahas kedudukan Pancasila dalam sistem hukum Indonesia, implementasi sila kedua dalam penegakan HAM, peran sila keempat dalam sistem pemerintahan demokrasi, tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila di era digital, serta ancaman yang dapat melemahkan kedudukannya sebagai dasar negara.

Kedudukan Pancasila dalam Sistem Hukum Indonesia

Pancasila memiliki kedudukan yang sangat fundamental dalam sistem hukum Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini berarti bahwa semua peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi dasar bagi pembentukan UUD 1945, hukum-hukum yang berlaku, dan kebijakan negara. Dalam praktiknya, setiap kebijakan atau keputusan hukum yang dibuat oleh lembaga negara harus mengacu pada Pancasila sebagai acuan moral dan ideologi negara. Jika suatu kebijakan atau peraturan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, maka kebijakan tersebut bisa dianggap tidak sah dan bertentangan dengan prinsip dasar negara.

Implementasi Sila Kedua dalam Penegakan HAM

Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," mengandung nilai-nilai yang sangat penting dalam penegakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Implementasi sila ini tercermin dalam upaya negara untuk menghormati dan melindungi hak-hak individu, seperti hak untuk hidup, hak atas kebebasan berpendapat, hak atas pendidikan, dan hak atas pekerjaan yang layak. Dalam konteks penegakan HAM, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk membangun sistem hukum yang memastikan bahwa semua warga negara diperlakukan dengan adil dan beradab, tanpa diskriminasi.

Contoh implementasi sila kedua dalam penegakan HAM dapat dilihat dalam pengesahan undang-undang tentang perlindungan perempuan dan anak, serta upaya untuk mengurangi pelanggaran HAM yang terjadi dalam konflik-konflik tertentu. Selain itu, komisi-komisi seperti Komnas HAM juga memainkan peran penting dalam memantau dan menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

Peran Sila Keempat dalam Sistem Pemerintahan Demokrasi

Sila keempat Pancasila, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pemerintahan demokrasi Indonesia. Sila ini menekankan prinsip musyawarah dan mufakat serta pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam pemerintahan. Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi yang didasarkan pada perwakilan, di mana rakyat memilih wakil-wakilnya melalui pemilu untuk duduk di lembaga legislatif, seperti DPR dan DPD.

Penerapan sila keempat dalam praktik politik dapat dilihat dalam pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang bebas dan adil, serta diadakannya musyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keputusan penting di pemerintahan. Contohnya adalah dalam pembahasan rancangan undang-undang, di mana anggota DPR dan pihak terkait lainnya melakukan diskusi dan perdebatan untuk mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama. Proses ini menggambarkan adanya prinsip musyawarah dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.

Tantangan Penerapan Pancasila di Era Digital dan Globalisasi

Di era digital dan globalisasi, penerapan nilai-nilai Pancasila menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah pengaruh negatif dari informasi yang tidak terfilter di dunia maya, yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Misalnya, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta perbedaan pendapat yang tidak dihargai bisa merusak keharmonisan yang menjadi bagian dari nilai Pancasila.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline