Lihat ke Halaman Asli

zalza billa

mahasiswa

Mahalnya Pajak Bea Cukai

Diperbarui: 13 Juni 2024   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Seperti yang kita ketauhi dan yang viral baru-baru ini di semua sosial media, bahwa ada beberapa orang Indonesia yang membagikan ceritanya tentang betapa buruknya kebijakan Bea Cukai. Pria bernama Radika Althaf membagikan kisahnya lewat  sosial media twitter atau yang sekarang berganti nama menjadi X, dia membeli sepatu seharga 10jt dari luar negeri dan pada saat di bandara dia dipungut pajak masuk sepatu tersebut seharga lebih dari 30jt.

Selain Radika Althaf ada video viral dari unggahan platfrom tiktok, dimana dalam video tersebut terdapat wanita yang telah merobek tas hermesnya di depan pegawai Bea Cukai karena dikenakan biaya pajak seharga 26jt. 

Bea Cukai selain menetepkan pajak yang sangat tinggi dan tidak masuk akal, instansi tersebut juga telah menahan beberapa barang kiriman dari luar negeri dan sebaliknya sehingga penerima barang tersebut tidak kunjung menerima barangnya. Seperti penahanan elektronik robot Transformers Megatron dan tidak segera dikirim ke alamat rumahnya yang diunggah oleh Medy Renaldy di platform X.

Hal tersebut menyebabkan masyarakat bertanya-tanya mengapa pajak yang dikenakan Bea Cukai melambung sangat tinggi serta menahan barang-barang kiriman dari luar negeri, kebijakan yang ditetapkan oleh Bea Cukai sangat tidak masuk akal dan merugikan. Citra Bea Cukai menjadi buruk dalam pandangan masyarakat Indonesia.

Dirjen Bea Cukai yaitu Askolani memiliki harta kekayaan sekitar 52,8 Miliar hal tersebut menjadi sorotan publik. Cuitan-cuitan netizen di platform media online makin mengganas, harta kekayaan Askolani diduga didapat dari kebijakan yang tidak masuk akal yang ditetapkan oleh instansi tersebut. Masyarakat meminta instansi Bea Cukai ditutup atau segera memperbaiki kebijakannya agar menjadi Instansi yang berguna dan tidak menjadi instansi yang sampah.

Bukannya meminta maaf untuk memperbaiki dan mengevaluasi kebijakannya yang membuat nama instansinya dipandang buruk dan tidak dipercaya lagi oleh masyarakat Indonesia. Bea Cukai malah menggunakan uang pajak hasil merampok masyarakat Indonesia untuk menyewa Buzzer agar nama instansi tersebut menjadi kembali baik. Hal tersebut di spill oleh influencer tiktok yang bernama Bima (awbimax) untuk menjadi Buzzer. Bima membagikan hasil screenshot pihak Bea Cukai yang meminta dia untuk mengembalikan nama baik instansi Bea Cukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline