Pendahuluan
Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perilaku seksual remaja. Era digital menawarkan berbagai kemudahan akses informasi dan komunikasi, namun juga menghadirkan tantangan baru dalam hal privasi dan kesehatan seksual.
Remaja merupakan generasi emas penerus bangsa yang diharapkan memiliki masa depan cerah untuk kemajuan Indonesia. Tahun 2045, seratus tahun Indonesia merdeka menjadi momentum bagi remaja saat ini untuk nanti berkontribusi dan berkarya di tanah air. Alih-alih memanfaatkan bonus demografi yang sudah berjalan di Indonesia justru remaja saat ini mengalami tantangan kesehatan remaja salah satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan.
Remaja juga mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah kini marak terjadi di kalangan remaja yang berpacaran. Berbagai media juga sudah meliput banyaknya fenomena remaja yang hamil di luar pernikahan bahkan pada saat masih di bangku sekolah dasar (SD).
Mirisnya, angka kehamilan di luar nikah meningkat di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan data Pengadilan Agama Sampit pada tahun 2020, jumlah dispensasi nikah meningkat drastis dari 26 kasus pada tahun sebelumnya menjadi 111 kasus pada tahun 2020, dimana hampir semua permohonan dikabulkan karena semuanya sudah hamil.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) menyampaikan keprihatinannya atas tingginya kasus kehamilan di luar nikah di kalangan pelajar yang mencapai ribuan siswa di 3 wilayah Indonesia, yakni Tangerang Selatan, Yogyakarta, dan Madiun.
Berkembangnya teknologi memudahkan masyarakat sejak dini mengakses informasi. Sayangnya, informasi yang diperoleh tidak disaring sehingga berbagai informasi yang diterima oleh remaja belum sesuai dengan usianya. Penyaringan informasi melalui berbagai media menjadi penting sebagai dasar pengetahuan remaja yang berdampak pada perilaku remaja salah satunya perilaku seksual remaja.
Fenomena tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, penurunan pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi, kurangnya informasi perilaku seksual pranikah yang tepat, bekerja dari rumah dan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh yang meningkatkan penggunaan internet dan paparan pornografi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor determinan yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia pada era digital. Kurangnya pengetahuan pada remaja menjadi variabel yang paling banyak ditemukan dan dianalisis sebagai determinan perilaku seksual pranikah dalam penelitian ini, diikuti faktor teman sebaya, keluarga, dan media komunikasi, sedangkan variabel yang paling sedikit dianalisis adalah faktor sikap.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek perilaku seksual remaja di era digital pada tahun 2024, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, dampak yang ditimbulkan, serta strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapinya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di Era Digital