Shujai'iyya adalah tempat di mana anak istimewa itu dibesarkan. Ia tinggal bersama keluarga besarnya yang sangat menyayanginya, meskipun mereka harus menghadapi blokade Israel selama bertahun-tahun. Kebahagiaan sederhana itu pun sirna ketika pada bulan Juli 2024, Israel mengumumkan akan melakukan operasi militer darat di daerah Shujai'iyya.
Kehancuran, pembunuhan, dan penculikan adalah yang dialami setiap daerah di mana Israel melakukan operasi militer daratnya. Itulah yang terjadi pada Bahar dan keluarganya. Para wanita dan anak-anak dipaksa untuk pergi ke daerah selatan, sementara para laki-laki mengalami nasib yang jauh lebih buruk. Dua saudara laki-lakinya yang seharusnya bersama dan menjaga Bahar diculik oleh Israel. Sementara saudara laki-lakinya yang lain ada yang ditahan dan ada pula yang sudah hilang sejak tiga bulan yang lalu. Tinggallah Bahar sendiri, dan Israel menjadikannya seorang sandera selama lebih dari satu minggu di rumahnya sendiri.
Tinggallah Bahar sendiri, dan Israel menjadikannya seorang sandera selama lebih dari satu minggu di rumahnya sendiri. Selama ia disandera, keluarganya terus mencarinya dan berharap agar Bahar bisa kembali dengan selamat. Namun naas, anak berkebutuhan khusus itu ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di rumahnya dengan tubuh yang penuh dengan luka, terutama luka dari gigitan anjing.
Seseorang bersaksi bahwa tentara Israel menempatkan anjing militer di samping Bahar. "Walaupun ia terus-menerus digigit anjing itu, Bahar tetap mengelusnya," ucap saksi itu.
Inilah kisah Bahar, anak berkebutuhan khusus yang dengan kejam dieksekusi mati oleh Israel. Apa salah seorang anak polos itu, yang bahkan masih memberikan kasih sayangnya kepada anjing yang terus menggigitnya?
Ini adalah satu dari banyak kisah mengerikan yang dialami warga Gaza selama genosida yang dilakukan Israel atas mereka. Mereka bukan hanya angka tetapi mereka adalah manusia; anak, ayah, ibu, kakak, kakek, nenek dari seorang manusia lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H