Istilah “Gaza adalah Penjara terbuka terbesar di dunia” bukan lagi sebuah tuduhan tak berdasar. Sajak 2015 kehidupan lebih dari dua juta manusia di Gaza sangat dibatasi oleh penjajah Israel, mulai dari perairan, udara hingga daratan hingga membuat kehidupan mereka sangat bergantung kepada bantuan dari luar. Berdasarkan laporan Al Jazeerah tercatat lebih dari 500 truk bantuan memasuki Gaza setiap hari nya sebelum 7 Oktober.
Akan tetapi, kurang dari 100 truk bantuan yang dapat memasuki Gaza setelah 7 Oktober 2024, tentu saja hal demikian sangat mempengaruhi kelangsungan hidup mereka terlebih dimasa genosida saat ini yang membuat hampir lebih dari 80% infrastruktur yang hancur oleh rudal haus darah Israel.
Lembaga IPC atau Integrated Food Security Phase Classification secara berkala menerbitkan laporan terkait ketahanan pangan di jalur Gaza selama genosida yang saat ini sedang berlangsung. Laporan terbaru yang diterbitkan IPC menunjukkan bahwa terjadi kenaikan kelaparan ekstrem yang sangat tinggi di Gaza pada pertengahan bulan Februari-Maret jika dibandingkan dengan bulan Desember -Februari.
Dalam analisis nya IPC membagi ketahanan pangan ke dalam lima fase utama, yang masing-masing menunjukkan tingkat keparahan situasi ketahanan pangan. Berikut adalah klasifikasi fase IPC:
Fase 1: Ketahanan Pangan yang Memadai (Minimal)
- Populasi memiliki akses yang memadai terhadap makanan dan kebutuhan dasar.
- Tidak ada atau sedikit bukti kekurangan gizi.
- Aksi kemanusiaan tidak diperlukan.
Fase 2: Stres Ketahanan Pangan
- Populasi memiliki kesulitan mengakses makanan dan kebutuhan dasar.
- Ada peningkatan kekurangan gizi, tetapi tingkat keparahannya masih di bawah tingkat darurat.
- Aksi kemanusiaan mungkin diperlukan untuk mencegah memburuknya kondisi.
- Populasi menghadapi kekurangan makanan yang signifikan.
- Ada peningkatan kekurangan gizi yang nyata dan menurunnya kemampuan mengatasi masalah.
- Aksi kemanusiaan diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah penurunan lebih lanjut.
Fase 4: Darurat Ketahanan Pangan
- Populasi mengalami kekurangan makanan yang sangat serius.
- Tingkat kekurangan gizi sangat tinggi dan bisa menyebabkan kematian.
- Aksi kemanusiaan sangat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.
Fase 5: Bencana Ketahanan Pangan (Kelaparan)
- Populasi menghadapi situasi kelaparan yang parah.
- Kematian, kekurangan gizi akut, dan pengurangan akses ke makanan mencapai tingkat yang sangat tinggi.
- Aksi kemanusiaan darurat yang besar diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.
Berdasarkan laporan IPC terbaru, tercatat bahwa kelaparan di Gaza saat ini sudah memenuhi semua syarat terjadinya kelaparan ekstrem tahap 5 (bencana). Yang berarti bahwa 55% dari populasi Gaza sudah melampaui ambang batas kelaparan akut dan di proyeksi pada bulan Maret hingga Juli meningkat menjadi 70% dari populasi penduduk Gaza yang menderita kelaparan akut.
Di Gaza utara, hampir dua pertiga keluarga melalui siang dan malam tanpa makan setidaknya 10 kali dalam 30 hari.