Hari ini pada tanggal 9 Mei 2023, masyarakat Indonesia digemparkan dengan berita bahwa 6 warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) keracunan makanan setelah memakan daging babi. Dari berita tersebut, tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui apa saja gejala keracunan makanan, dan ternyata gejalanya diawali seperti penyakit biasa yang bisa disembuhkan hanya dengan obat.
Keracunan makanan disebabkan ketika menelan kuman atau bakteri tertentu, seperti Salmonella atau E. Coli. Gejala yang ditimbulkan mungkin berbeda-beda, tergantung bakteri yang ditelan. Gejala dapat berkisar dari ringan hingga serius dan dapat berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari.
Gejala keracunan makanan yang paling umum, antara lain:
- Diare
- Sakit perut atau kram
- Mual
- Muntah
- Demam
Jika mengalami gejala diare atau muntah, pastikan untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
Seberapa Cepat Gejala Keracunan Makanan Mulai?
Beberapa bakteri membuat seseorang sakit dalam beberapa jam setelah menelannya, tetapi orang lain mungkin membutuhkan beberapa hari, tergantung kondisi dan jenis bakteri yang ditelan. Berikut terdapat rincian dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengenai gejala yang disebabkan oleh berbagai bakteri, kapan biasanya dimulai, dan sumber bakteri tersebut, simak penjelasannya!
1. Bakteri Staphylococcus Aureus, membutuhkan waktu 30 menit sampai 8 jam hingga akhirnya sakit. Bergejala mual, muntah, kram perut, dan diare. Disebabkan karena mengonsumsi makanan yang tidak dimasak, seperti irisan daging, puding, kue kering, dan sandwich.
2. Bakteri Vibrio, membutuhkan waktu dalam 24 jam. Gejalanya antara lain diare berair, mual, kram perut, muntah, demam, dan menggigil. Disebabkan karena mengonsumsi kerang mentah/setengah matang, terutama tiram.
3. Bakteri Clostridium perfringens, membutuhkan 6 hingga 24 jam. Gejalanya antara lain diare, kram perut yang berlangsung kurang dari 24 jam, tetapi muntah dan demam jarang terjadi. Disebabkan karena mengonsumsi daging, unggas, gravies, dan makanan lain yang dimasak dalam jumlah besar dan disimpan pada suhu yang tidak aman.