Lihat ke Halaman Asli

Kisah Jembatan di Akhirat

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326798299368196292

Cerita ini sebenarnya cerita rekaan yang kubaca di Majalah Tempo yang aku sudah ga ingat lagi edisi kapan, yang jelas sebelum dibredel pada 1994. Mungkin di penghujung 80-an atau awal 90-an. Penulis ceritanya kalau ga salah adalah Cak nun alias Emha Ainun Najib, suami Novia Kolopaking, ayahnya vokalis Letto itu loh. Sebenarnya aku rindu mengirimi kalian dengan berbagai catatan, tapi waktu dan hal lain menjadi penghalang untuk sementara ini. Okelah, akupun tidak begitu ingat detail cerita Cak Nun ini, tapi kucoba rangkai ulang agar pesan yang disampaikannya dulu, bisa juga sampai ke kita saat ini. Alkisah, di negri akhirat, Proses Hisab alias penghitungan amal sudah selesai dilaksanakan, dan masing2 manusia telah mendapatkan ganjarannya masing2 sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Akhirnya, penghuni surga masuk ke surga, dan penghuni neraka masuk ke neraka, tanpa ada yang terzholimi sedikitpun, karena Allah SWT itu Maha Adil dan perhitungannya amat cepatnya. Setelah memasuki neraka, para penghuni neraka itupun mengeluhkan beratnya siksaan, dan rasanya mereka pengen kembali ke dunia untuk menjadi orang baek2. Tapi apa daya, dunia sudah berlalu. mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka dulu. Begitupun mereka tak putus asa memohon kepada Tuhan agar kiranya hukuman mereka diringankan bak "remisi" di dunia. Hihihihihi .... Para penduduk surgapun sebenarnya kasian melihat para penduduk neraka itu, tapi mereka ga mungkin mengucapkan "kaciaaaaaaaaaan deh loe.... " Makin kasihan kan ????? Akhirnya, atas segala permintaan ampun para penduduk neraka itu, Tuhan pun menjadi kasihan, "Okelah kalau begitu." lalu Ia melanjutkan, "semua ada syaratnya, kalian penduduk surga maupun neraka, harus membangun jembatan yang menghubungkan surga dan neraka ! Fifty fity !!!" Penduduk Neraka sontak berteriak kegirangan. mereka segera melakukan segala hal untuk mewujudkan hal itu. Penduduk Surga pun tak kalah senangnya, karena ada keluarga mereka yang menjadi penghuni neraka. apalagi luas Surga itu seluas langit dan bumi, ga masalah ada tambahan imigran berapapun jumlahnya. Singkat cerita, baik di ujung surga maupun di ujung neraka, pembangunan jembatan itupun dilaksanakan. Waktu berlalu, dan jembatan yang dibangun penduduk neraka udah selesai tepat waktu dan targetnya. Tapi ANEEEEEEEHHHHHHH ..... Jembatan yang dibangun penduduk surga ga sampai selesai, bahkan 5%nya pun tidak. Padahal penduduk surga mengerjakannya dengan sungguh2. Penduduk neraka pun kecewa, impian mereka untuk hidup di surga, tampaknya GAGAL. Selidik punya selidik, akhirnya ketahuan juga, mengapa jembatan yang dibangun penduduk Surga tidak jadi2. Mereka ditanyai malaikat, "Mengapa jembatan kamu tidak selesai2 ??? " Seorang wakil penduduk Surga menjawab, "Anu, eh...., KAMI TIDAK PUNYA PIMPRO DAN KONTRAKTOR, PIMPRO DAN KONTRAKTORNYA DI SEBERANG SANA SEMUA. Harap maklum." Nah Loe ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline