Leher tegang atau sakit leher bagian belakang kadang dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Namun, hal ini tidak selalu disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi. Leher tegang adalah gejala umum yang sering terjadi, dengan banyak faktor penyebab. Jika kamu mengalami leher tegang setelah makan daging kurban, kamu mungkin bertanya-tanya apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Penyebab Leher Tegang
Leher tegang tidak selalu disebabkan oleh kolesterol tinggi. Ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan ketegangan pada leher, antara lain:
1. Postur Tubuh yang Buruk:Duduk atau berdiri dengan posisi yang salah dapat memberikan tekanan berlebih pada otot leher dan bahu. Misalnya, sering menunduk saat menggunakan ponsel atau duduk dengan posisi yang salah di depan komputer.
2. Stres dan Kecemasan: Kondisi mental yang tegang dapat menyebabkan otot leher menjadi kaku. Saat stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat menyebabkan otot-otot tegang dan menyebabkan rasa sakit.
3. Otot Tertarik atau Tegang: Aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan tiba-tiba dapat menyebabkan otot leher tertarik. Misalnya, mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan gerakan olahraga tanpa pemanasan yang cukup.
4. Osteoartritis: Peradangan pada sendi leher yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kaku. Ini biasanya terjadi pada orang yang lebih tua karena keausan pada sendi seiring bertambahnya usia.
5. Fibromialgia: Kondisi kronis yang menyebabkan nyeri otot dan kelelahan. Penderita sering merasakan nyeri yang menyebar ke seluruh tubuh, termasuk leher.
6. Saraf Terjepit: Kondisi di mana saraf di leher tertekan oleh struktur di sekitarnya. Ini bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bahu dan lengan.
7. Degenerasi Diskus: Penuaan atau kerusakan pada diskus tulang belakang yang menyebabkan rasa sakit. Ini sering kali menyebabkan rasa sakit yang tajam atau kronis di leher dan punggung.