Lihat ke Halaman Asli

Zalfa Nabilla

Mahasiswa Biologi

Tantangan Pengelolaan Sampah di Kampung Pedurenan, Jatiasih, Bekasi

Diperbarui: 16 Februari 2024   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil pada hari Selasa, 9 Januari 2024 jam 10.00 WIB

Perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih dengan berbagai informasi yang mudah didapatkan namun dampaknya belum efektif untuk mengurangi masalah lingkungan. 

Hampir setiap orang sudah terbiasa melihat sampah yang menumpuk karena bukan sesuatu yang aneh bagi masyarakat. Artikel opini ini dibuat penulis untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan yang dibimbing oleh ibu Qurrota A`yun, M. Si yaitu melakukan survei dan pengamatan bagaimana kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal penulis.

Berikut ini foto-foto sampah plastik yang ditemukan penulis di sekitar kebun pisang Kampung Pedurenan, Bekasi.

Berdasarkan hasıl penelitian ilmiah, sampah merupakan salah satu sumber polusi yang berdampak buruk bagi lingkungan terutama sampah yang terbuat dari bahan yang sulit terurai karena membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terdegradasi menjadi tanah. Tumpukan sampah paling banyak ditemukan adalah jenis sampah plastik. Gambar diatas memperlihatkan karung-karung sampah pemulung yang terletak diletakkan di tanah kosong. Ditemukan juga deretan sampah memanjang terletak di dekat kebun sekitar pohon-pohon pisang, didominası sampah plastik, karung/kain, dan pecahan kaca yang berserakan di tanah. 

Tanah kosong yang terletak di tengah kebun juga terisi oleh beberapa tumpukan sampah plastik, bungkusan mie instan, produk sabun, botol, dan snack (makanan ringan). Penempatan sampah di lokasi tersebut cukup jauh dari perumahan tetapi jika sampah-sampah ini dibiarkan terlalu lama dapat mengganggu ekosistem kebun yang ada di sekitar dan mencemari lingkungan.

Foto diambil pada hari Selasa, 9 Januari 2024 jam 10.30 WIB

Selain sampah plastik, sampah organik juga ditemukan di sekitar Kampung Pedurenan, Jatiasih, Bekasi seperti daun gulma, dedaunan kering, ranting pohon, batang pisang yang sudah tua, tumpukan papan kayu, dan batok kelapa. Terlihat pada gambar, beberapa sampah plastik terletak pada tumpukan sampah organik sehingga menunjukkan kurangnya pengaturan sistem sampah yang terkelola.  

Sampah organik dapat terurai secara alami di alam melalui proses-proses pelapukan baik secara fisika, kimia, dan biologi. Adapun sampah organik dapat dibakar menjadi arang yang bernilai guna. Sampah organik juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos dan pupuk organik cair yang dapat memberi nutrisi dan membantu menyuburkan sifat kimia tanah. 

Anggapan masyarakat kampung pedurenan terhadap pencemaran sampah kurang baik dilihat dari tempat pembuangan sampah yang berantakan dengan jumlah yang cukup banyak dan ditemukan bermacam-macam jenis sampah. Sebaiknya informasi mengenai pengolahan sampah plastik perlu diperbanyak seperti spanduk menjaga lingkungan dan program daur ulang atau membuat pupuk organik bersama. Saran saya tempat pembuangan sampah di Kampung Pedurenan sebaiknya disediakan lokasi khusus tertentu supaya tidak tertihat berantakan seperti tanah kosong yang luas dan perlunya sistem yang efektif dan efisien untuk membedakan sampah organik dan sampah anorganik di lingkungan Kampung Pedurenan, Jati Asih, Bekasi sehingga sampah-sampah tersebut dapat tertangani dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline