Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Hilir Rindu

Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Friedrich Frhling/pixabay.com

Tak ada embun!
Pagi terlalu cepat melipat selimut mimpi. Meninggalkan angan yang tergeletak di tubir sepi. Dan aku, yang terjebak di pelataran resah. Menimang butiran debu yang dilontarkan tanah rekah.

Kau masih bersamaku?

Tak ada mendung!
Mentari sejak lama membiarkan kabut menjadi riasan hari. Memaksa ingin terbata menangkup kerikil nyeri. Dan aku, yang bernaung di singgasana gersang. Memintal jeruji asa yang terpaku dalam pigura usang.

Kau tak melupanku?

Tak ada pelangi!
Senja hanya sejenak terhenyak di titik singgah. Lalu meninggalkan sisa jingga merapal mantra yang nyaris punah. Dan, aku terlelap dalam lamun doa paling bisu. Berharap bulir hujan menemukan hilir rindu.

Tuhan, aku milikMu!

Curup, 18.10.2023
zaldy chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline