Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Debu Tunggu

Diperbarui: 27 April 2023   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ponsel/Foto: pixabay.com

Pulang, kan?

Aku membaca pesanmu. Dan, gulir waktu hanya menyisakan ruang tunggu. Membiarkan hasrat temu ditutupi debu.

Kenapa?

Perlahan matamu menjauh dari mataku. Beningmu adalah muara segala rasamu. Dan, heningmu adalah partitur paling sunyi merajut sepi.

Kau biarkan tunggu berdebu?

Aku menghitung garis-garis jemu yang menghiasi wajahmu. Tanda itu, mampu memangkas lesatan waktu. Tapi tak mampu melepas jeruji ruang rindu.

Kau membisu. Debu tunggu kembali terbiar memenuhi lintasan waktu.

Curup, 27.04.2023
zaldy chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline