Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Fiksi Idulfitri: Kotak Pandora, Rahasia atau Misteri?

Diperbarui: 24 April 2023   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Pandora karya Lawrence Alma-Tadema, 1881/Foto: wikipedia.org

Azan maghrib sejak tadi usai. Jalanan beton yang dilapisi aspal tipis Gang Sapi masih tampak ramai.

Lalu lalang  kendaraan roda dua, atau pejalan kaki. Agaknya, pemicu keramaian, tak hanya suasana hari raya, tapi juga cuaca cerah betah mendampingi sejak pagi.

Tampak, beberapa bocah kecil berkumpul di beberapa titik. Ada yang sambil sibuk bermain dengan mainan yang baru dibeli. Atau hanya berkumpul dan saling bertukar cerita.

Di kanan dan kiri jalan, juga tampak kumpulan dari ibu-ibu muda, para remaja pun tak ketinggalan. Mereka membuat kelompok sendiri, sambil berfoto-foto.

Sesekali, terdengar riuh teriakan juga tawa. Aih, Gang Sapi sementara bertukar nama menjadi gang ceria. Momen ini selalu ada di saat hari raya.

Kecuali di Pos Ronda. Sudah dua hari, sekretariat Majelis Rukun Gang Sapi ini sepi.
***

Aku kembali melirik layar ponsel. Kubaca ulang, percakapan singkat sebelum maghrib tadi.

Engkong sudah selesai mengisi Mystery Challenge?
Sudah!
Jadi. Aku sudah boleh datang ke rumah?
Belum!!!

Aku menghitung ulang pesan terakhir yang dikirim Engkong. Hitunganku tak salah! Ada tiga tanda seru, di akhir kata belum. Itu level waspada! Engkong masih dalam kondisi: Tak Bisa Diganggu.

"Kenapa harus tiga? Kan, fungsinya sama?"

Sekali waktu, pernah kuajukan pertanyaan tentang penggunaan tiga tanda seru itu. Menurutku, satu tanda saja sudah cukup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline