Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Usai yang Tak Selesai

Diperbarui: 31 Maret 2023   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hujan di Jalanan |Foto: pixabay.com

Di tengah riuh lalu-lalang kendaraan.

Sepasang raga usang bergerak senyap meramu abu kehidupan para pejuang. Tertatih menambal ulang atap hikmah keberadaan. Atau, menjauhkan sauh dari muara singgah ketiadaan. Mungkin!

Rinai petang datang menitip pesan: Lupakan tentang ada dan tiada! Mereka masih ingin menjumput remah asa yang tersia. Bukan bertukar kata untuk cerita, tapi rasa!

Di tengah laju sesak kendaraan.

Siluet sepasang raga menepi dari keramaian. Menghindar butiran hujan yang berjumpalitan menjejaki jalanan. Terlatih menuai badai keputusan tanpa keputusasaan. Atau menelan usai yang tak ingin selesai. Mungkin!

Lembab senja tiba menyisipkan satu tanya: Tua bukan tentang usia, tak pula batasan masa. Tapi sirat jiwa untuk menakar cara. Kau sudah mengenal-Nya?

Di tengah riuh lalu-lalang dan laju sesak kendaraan. Mataku menghilang ke langit hitam. Membenamkan genangan kenangan kelam masa silam.

Adakah yang lebih erat dari sepasang tangan yang saling menggenggam?

Curup, 31.03.2023
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline