Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Segaris Senyum

Diperbarui: 8 November 2022   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu dan Anak (pixabay.com)

Entahlah!

Tak kutemukan rangkaian kalimat lengkap, yang layak dan pantas untuk mewakilkan harap.

Kata-kata seperti berlari dari pagar makna. Tak lagi betah berdiri di titian asa, di bisikan doa, atau kutitipkan pada partitur nada.

Ia memilih bungkam!

Membiarkan titik-titik singgah bergantian datang mendekam dalam ingatan, kemudian pergi diam-diam ke bilik kenangan.

Ia meninggalkan jejak kehilangan di pusaran waktu. Menyisakan serpihan rasa, agar tak berwujud butiran debu.

Kujaga segaris senyum itu semampuku. Di antara genangan mata air mata bisu. Untukmu.

Kau tahu?

Curup, 07.11.2022
Zaldy Chan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline