Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Mengutip Ayat-ayat Semesta

Diperbarui: 18 Juni 2022   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com

Ia datang bersama separuh waktu. Kemudian mengutip ayat-ayat semesta:

Bening embun terpaku di telapak dedaunan. Menunggu syair-syair sunyi, yang enggan dilahirkan rahim malam kepada pagi.

Butiran debu berteduh di bawah terik mentari. Menanti sajak-sajak sepi, yang mungkin dititipkan pagi kepada matahari.

Embusan angin menyapa gumpalan awan. Berharap bisikan mendung tak lagi berjelaga, yang mengajak lamun berlabuh di kaki senja.

Ia kembali bersama separuh aku. Dan, waktu membiarkan malam rindu terjuntai bisu.

Curup, 17.06.2022
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline