Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Dinding Zaman

Diperbarui: 20 Mei 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dinding. (Sumber Foto oleh Orlando Allo dari Pexels)

Pada halaman buku yang lusuh, kau tulis tentang setangkai mawar yang rekah: "Mawar tak pernah melantamkan aromanya, tapi semerbak harum mawar itu tersebar di sekitarnya."

Akupun ingin menjadi sekuntum mawar.

Pada sehelai potret usangmu, kubaca sebaris petuahmu: "Jangan pernah meninggalkan sejarah!"

Kau tak pernah tahu. Ketika itu, akupun ingin menoreh sejarah.

Pada setiap dinding zaman, orang-orang asik berbincang tentang kawan, lawan dan pahlawan. Namamu pun masih berjajar di barisan terdepan.

Aku segera menekan ingin. Namun, menyimpan satu pertanyaan: Apatah sempat terpikir, kau memilih kawan dan memilah lawan agar menjadi pahlawan?

Curup, 20.05.2022
zaldychan
#Harikebangkitannasional2022
Catatan: (huruf miring) adaptasi kalimat Bung Karno




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline