Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Seperti Kemarin

Diperbarui: 24 April 2022   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by brittany (Pexel.com)

Tak lagi ada ilalang yang berayun pelan diterpa kepak sayap sepasang kupu-kupu. Ia lelah bertualang menjejaki genangan kenangan biru. Lenyap bersama lalu waktu. Melaju dan menipu.

Seperti kemarin. Risau petang masih enggan mengajak pulang kehilangan.

Tak lagi ada kelopak teratai yang berlayar tenang di permukaan. Ia telah lama tenggelam di dasar kolam ingatan. Mendekap bisu dan memeluk dulu. Tentangmu.

Seperti kemarin. Redup senja bertahan membujuk ulang kesepian.

Malam ini, sketsa biru kembali merengkuh wajah-wajah pilu. Ia tak lagi mampu menemani penantian tunggu. Tanpamu.

Seperti kemarin. Bening airmata bergulir hening mengeja kepergian.

Curup, 19.04.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline