Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Di Titian Berdebu

Diperbarui: 15 April 2022   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto:  Daniel Anuar dari Pexels

Sepagi tadi, tak kutemukan bulir-bulir embun yang berbisik asik di dedaunan. Mentari terlalu cepat berkuasa. Namun, biasnya tak mampu menerbangkan serpihan pilu dari barisan angan yang fana. Tak berdaya.

Kau mengingat pagimu?

Angin siang sesekali menerpa. Bukan muara makna di antara deretan kisah-kisah legenda. Tapi butiran abu dari sisa asa yang terbakar duka. Pada titik persinggahan dari letih rasa yang memangku luka.

Kau masih menyimpan luka?

Senjaku menyulam ulang jejak-jejak airmata. Menjadi selubung suci menara sunyi dari gulir waktu yang berjeruji. Menepi di titian tunggu. Berdebu.

Kau?

Curup, 2022
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline