Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen: Pesan Terakhir Ayahmu

Diperbarui: 29 November 2021   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi senja (Photo by Thi Hunh from Pexels)

"Kau ingin menikah dengan anakku?"

Sepasang mata lelaki tua itu menikam manik mataku. Tak ada yang bisa kulakukan, selain menunggu. Sebuah restu dari ayahmu.

"Kau benar-benar ingin menikahi anakku?"

Aku tahu, ayahmu mengulang pertanyaan itu bukan untuk menegaskan niatku. Namun, upaya terakhir ayahmu untuk meyakinkan dirinya. Sebelum melepasmu sebagai istriku.

"Dengarkan! Dalam pernikahan, yang diperlukan hanya sedikit keberanian, dan banyak kebodohan!"

***
Satu hari dan satu malam. Serta tiga puluh menit sebelum mengucapkan akad, perlahan aku telah membuktikan pesan ayahmu.

"Tidurlah!"
"Istirahatlah!"
'Jika tak hapal, kau boleh tulis dan baca!"
"Anggap saja sedang tes wawancara."

Kalimat bernada pesan dan saran itu tak henti berseliweran. Meluncur tanpa sekat dari mulut-mulut orang terdekat. Entah dari mulut yang belum pernah menikah, yang sekali atau dua kali menikah, hingga dari mulut orang yang berkali-kali menikah.

Mereka tak pernah tahu. Aku sedang mengajak semesta untuk memperkuat keyakinan. Bahwa memilihmu adalah keputusan terbaik yang telah kuambil. Mereka pun tak pernah tahu, butuh nyali besar bagiku memutuskan untuk menikah denganmu. Tak juga ayahmu.

"Dalam pernikahan, yang diperlukan hanya sedikit keberanian, dan banyak kebodohan!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline