Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Malam Telah Tersesat

Diperbarui: 25 November 2021   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bangku Taman/Foto oleh Meruyert Gonullu dari Pexels

Malam telah tersesat.
Di bawah remang-remang lampu taman. Pelangi hadir tanpa menunggu hujan. Meredam suara-suara letih tertatih membuka tabir rahasia matahari. Merendam wajah-wajah lelah yang gundah hingga tetesan ampas segelas kopi.

Kelam malam menunda perjalanan masa lampau, terhenti mendaki anak-anak tangga menara risau.

Malam telah tersudut.
Di bawah pecahan buram temaram lampu kamar. Catatan-catatan mimpi terjebak pasrah dalam buku harian yang gusar. Suara-suara parau menyapa sengau dinding bisu yang membatu. Wajah-wajah hirau menyimpan nyeri kisah embun pagi yang kembali membeku.

Geram malam menunda perjalanan masa silam. Menata serpihan jiwa-jiwa yang meniti titian dendam.

Malamku tersesat.
Di bawah kegelapan sunyi yang tak mampu sembunyi. Bait-bait sepiku menjemput pagi

Curup, 23.11.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline