Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Tamu di Kamarku

Diperbarui: 15 November 2021   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Nyala Api (Sumber foto: pexel.com)

Malam tadi ada yang bertamu di kamarku.

Pada awalnya, Ia memilih duduk manis di gantungan paku pada pigura yang mengunci sketsa perjalanan waktu. Perlahan membujukku mengingat ulang susunan aksara yang terpasung huruf mati dan huruf hidup.

Memintaku menamai peristiwa itu sebagai kata bahagia atau sebaliknya.

Dengan amarah tertahan, Ia tergesa menepuk debu yang menutupi sampul tumpukan buku. Memaksaku mencari persembunyian kertas alumunium pembungkus rokok yang menjadi kopelan bacaan.

Lagi, memintaku untuk menamai kopelan itu sebagai catatan ringan atau pembatas buku.

Dan aku beruntung! Dua kali pantulan bunyi dari pukulan tiang listrik di depan rumah, berhasil mencegah kejahilannya menguliti barisan angka dan aksara yang terpenjara kata ijazah.

Tanpa permintaan, aku sudah memutuskan. Lembaran-lembaran itu tak lagi menawarkan pilihan bertahan atau melupakan.

Jauh melewati dini hari, kenangan berlari pergi. Mungkin tertawa melihat aku terbata mengeja pagi dengan dua kalimat sakti:

"Kami sudah siap, Yah! Tolong antarkan ke sekolah."

Curup, 15.11.2021
Zaldy Chan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline