Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Di Bawah Kelopak Sekuntum Plumeria

Diperbarui: 3 November 2021   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untukmu

Kau melupakan tiga hal yang tak mungkin mampu kusembunyikan. Matahari, rembulan, juga seribu satu titik bintang.

Matahari datang disertai kabut mimpi yang fana. Dan, menghilang diiringi parade langit jingga. Meninggalkan jejak asa yang kau titipkan di bilik lupa. Namun, kau senjaku!

Ketika bulan menyamar sabit, risau ingin tak mampu menutupi rasa sakit. Ketika gelap memeluk sempurna gulita, tak lagi bisa kusaksikan purnama. Lebam malam begitu lekat, tapi langkahmu menjauh.

Tak kutemukan selarik cahaya terang, di antara seribu satu benderang bintang. Bukan pengganti kunang-kunang, tapi menemani ranting usang ingatan. Tentangmu, dan kenangan.

Biarlah seribu satu pertanyaan mengembara tanpa jawaban. Biarkan seribu satu makna terpenjara kata-kata.

Di bawah kelopak sekuntum plumeria, kurajah satu rahasia luka. Kau dan aku, tak pernah menjadi kita.

Curup, 03.11. 2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline