Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Aku, Kau, dan Kuntum Edelweiss

Diperbarui: 2 September 2021   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edelweiss (sumber gambar: pixabay.com/diolah)

Hujan tak membawa kabar darimu.

Hujan hanya bercerita tentang awan yang lelah memangku mendung. Juga bentang langit yang resah menjaga pintu pinta berselubung. Tentang sebaris asa, atau sebait  doa.

Masih adakah doamu untukku?

Seperti di hari kemarin. Hujan kembali mengulang kisah butiran pasir, garis pantai, dan riak ombak. Juga hijau dedaunan di lereng pengunungan, yang menutupi jalur pendakian menuju puncak. Mengingatkanku pada deretan kisah sepi yang basi, serta kuntum-kuntum Edelweiss.

Kau masih mengingat tentang Edelweiss itu?

Maafkanlah! Aku tak akan menukar keutuhan rasamu. Tapi melahirkan luka ketika memetik bunga itu untukmu. Keabadian bukan di dalam genggaman. Namun, pada sebuah pengabdian.

Dan, kau adalah Edelweiss-ku. Kau lupa?

Curup, 02.09.2021
Zaldy Chan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline