Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Mengajak Anak "Mencemburui" Masa Lalu

Diperbarui: 5 Juni 2021   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak-anak bermain di sungai (sumber gambar: pixabay.com)

Minggu lalu anak lelakiku mengikuti lomba renang antar kelompok umur. Setelah nyaris enam bulan mengikuti kursus renang. Juara? Iya. Di hatiku.

Dulu. Bagi orang kampung sepertiku, kalau yang namanya kursus itu pasti mahal. Apapun bentuk kegiatannya, karena harus membayar. Dan, terdengar aneh jika sekadar berenang malah bayar!

Kini, aku memiliki tiga alasan, kenapa kululuskan permintaan anakku untuk ikut kursus renang.

Pertama. Untuk mempertahankan kebenaran pakem lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut". Ini mungkin alasan semu.

"Nenek moyang itu siapa, Yah?"
"Orang dulu, Nak!"
"Curup, kan tak ada laut?"

Sejak kecil, lagu itu, salah satu lagu anak yang dekat dan lekat di telinga anak-anakku. Dan, seiring bertambah usia, mereka akan mencari pembuktian dan pembenaran dari lagu yang mereka dengar.

Apa jadinya, mengaku nenek moyangnya pelaut, jika sekadar berenang tak mampu?

Apalagi sebagai orangtua, aku acapkali menceritakan kisah kehebatan orang-orang dulu. Tujuannya untuk memotivasi, walau terkadang lebay! Ahaaaay...

Kedua. Tindakan preventif dan reflektif setelah membaca kisah di Jogja. Ada yang ingat kisah viral ketika sekumpulan anak Pramuka diajak menyusuri sungai?

Terlepas dari siapa yang salah dalam musibah yang merenggut nyawa itu. Sebagai orangtua, naluriku menuntut untuk melakukan upaya antisipasi sebagai ikhtiar, agar hal itu tak terjadi pada anakku, kan?

Aku membayangkan, suatu saat nanti. Anakku bersama teman-temannya bermain di tepian sungai atau danau. Dan itu di luar jangkauan pengawasanku. Mungkin berniat becanda, saling dorong kemudian jatuh atau terpeleset ke sungai atau danau. Apalagi gelutan anak lelaki, tah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline