Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Lelaki di Bawah Matahari

Diperbarui: 31 Mei 2021   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi lelaki di jalan sepi (sumber gambar: pixabay.com)

Sebutir mimpi berlarian di antara rimbun dedaunan akasia. Mencari titik persembunyian, dari pelukan bulir hujan yang mendera. Sia-sia.

Usai melupakan nyeri. Lelaki itu berlindung di bawah matahari. Menanti sisa mimpi mengeringkan air mata pagi. Dan, bergumam pada sepi, bukan untukku!

Sebilah anak panah melesat tanpa arah. Menembus lekuk pelangi yang patah. Mencari   titik persinggahan hujan. Agar mimpi tak lagi kesepian.

Yang menjauh tak mungkin berlalu! Lelaki itu menapaki garis pertikaian hari. Menyusun puing-puing kenangan yang terpenjara mimpi. Menatap jejak senja yang menyulam air mata.

"Tulislah!"

Langit malam berbisik di antara bayang-bayang kelam. Diam-diam.

Curup, 30.05.2021
zaldy chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline