Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen: Kucing Istri

Diperbarui: 29 Mei 2021   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Seorang Perempuan dan Seekor Kucing (sumber gambar: pixabay.com)

"Hamil, Mas!"
"Hah?"

Aku terkejut. Istriku tersenyum. Dua tangannya, sejak tadi tak henti mengusap punggung makhluk berbulu yang berbaring tenang di pangkuan.

"Si Belang Tiga! Kucing yang..."

Tanyaku tersendat. Perempuan yang sudah dua tahun kunikahi itu, sepertinya membaca pikiranku. Aku pasti mengingat si Belang Tiga.

"Kenapa Olens pilih si Pencuri?"

Mataku menatap Olens. Kemudian menatap wajah istriku. Tak lagi kutemukan senyuman. Tapi tawa tertahan.

***

"Jangan, Mas!"

Tanganku gagal meluncurkan sapu ke bawah meja makan. Suara istrku, membuat si Belang Tiga semakin nyaman menikmati makanan milik si Olens.

"Mas mau, anak-anak Olens lahir tanpa ayah?"
"Kan, cuma..."
"Jangan bilang cuma kucing! Bagaimana kalau aku yang..."

Kalimat istriku terhenti. Aku memilih bisu. Dalam diam, tangannya meraih gagang sapu dari tanganku. Dan menghilang di balik pintu dapur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline