Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Di Ruang Kelas

Diperbarui: 21 Mei 2021   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ruang Kelas (sumber gambar: pixabay.com)

[Sebuah film dokumenter terpampang di ruang kelas]

I/.
Lelaki itu berdiri di bawah bendera. Bertahan menata gemuruh di dada. Menatap wajah-wajah suka cita. Kemudian mengepal tinju ke angkasa. Berteriak tanpa curiga.

"Merdeka!"

Orang-orang luka melupai luka. Orang-orang lupa melukai lupa. Berteriak serentak.

"Merdeka! Merdeka! Merdeka...!"

II/.
Lelaki itu berdiri di pintu. Menata risau yang memburu. Menatap wajah langit biru. Mungkin segera menjadi masa lalu. Tapi, nanti! Bukan hari ini.

Ia berbisik pada sepi, "ini revolusi!"

Esok hari. Lelaki itu mati. Terbakar api. Revolusi.

III/.
Anak negeri berlari. Mengejar mimpi demi mimpi. Anak muda berdiri. Menanak mimpi dengan api. Anak-anak bernyanyi. Merajut mimpi dalam sunyi.

"Reformasi harga mati!"

Nun jauh di sudut janji. Bergemuruh anak negeri.

"Hidup reformasi! Hidup reformasi! Hidup...!"

IV/.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline