[Sejak tadi, gema takbir terhenti.]
Tali-temali pun bersaksi.
Dini hari, tak hanya menawarkan beragam mimpi. Juga sepi. Tentang perjuangan hati meretas janji. Kembali fitri.
Namun, tawaran mimpi tak berlaku pada langkah-langkah sunyi. Terlatih mengeja waktu. Tertatih menunda bisu. Esok pagi menanti. Idul fitri.
Persiapan Pemasangan Batasa Saf sesuai Prokes di Lapangan Setia Negara Curup (Foto: Dokumentasi Pribadi Zaldy Chan)
Tali-temali ingin bersaksi.
Terbentang di lapangan. Berbaris rapi membentengi angan. Dari orang-orang yang tak lelah menata impian.
Saat orang-orang terbangun. Pagi telah memetik bulir-bulir embun. Melebur kerisauan dengan senyuman. Indahnya kebersamaan.
Pemasangan Tali-temali pembatas Saf salat Ied di Lapangan Setia Negara Curup (Foto: Dokumentasi Pribadi Zaldy Chan)
Tali-temali pasti bersaksi.Dini hari nyaris berlalu pergi. Bersama langkah-langkah sunyi yang menepi. Menatap langit, berharap tak lagi ada rasa sakit.
Dalam diam sanubari. Kecemasan demi kecemasan sentiasa menghampiri. Akankah seteguh janji matahari? Atau singgah dan berpisah.
Gulungan Tali menjadi saksi Idul fitri di Lapangan Setia Negara Curup (Foto: Dokumentasi Pribadi Zaldy Chan)
Tali-temali membisu.
Di antara pijar lampu-lampu yang terpaku. Sepi memangku gelap. Membiarkan aroma kabut malam merenangi senyap.