Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Bulir Senja di Kaca Jendela

Diperbarui: 26 Maret 2021   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi embun senja (sumber: pixabay.com)

Aku ingin seperti embun!

Kau berucap inginmu. Aku membayangkan setangkai mawar merah tanpa sehelai daun. Membeku.

Embun terlahir dari rahim waktu. Ia datang tak perlu mengetuk pintu. Dan, berlalu dalam bisu. Tanpa butuh sepatah kata tunggu.

Aku pun tak ingin seperti daun, kala pagi membujukmu singgah. Sebab, aku tak kuasa mencegah sapaan mentari, hingga cahayanya memaksa kau dan aku berpisah.

"Embun tak butuh warna, untuk memaksa dedaunan jatuh cinta!"

Aku ingin sepi melesat bersama pagi yang pergi. Menjaga butiran mimpi yang terjatuh, agar tetap utuh. Jika pagi tak lagi kembali, aku tak perlu merajut nyeri.

Ketika bulir senja bergulir di kaca jendela. Awan luka mengajak gerimis membujuk lupa. Aku memahat sebuah tanya, kau di mana?

Curup, 26.03.2021
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline