Embun pagi terdiam di kursi senja. Menemani bisu menempa air mata. Membiarkan bulir-bulir sunyi menikam sepi. Tak lagi mampu sembunyi.
Senja pergi tak terganti. Meninggalkan embun pagi. Menyepi.
Butiran hujan singgah di beranda. Berharap bisu meredam cara. Diam-diam air mata berlindung di balik tirai jendela. Merajut cerita dari luka yang tersisa.
Hujan berlalu tak terhenti. Menyisakan senja dan embun pagi. Bermimpi.
Biarlah langit lelah mengeja senja. Biarkan bumi resah menguji pagi. Aku masih menggenggam tunggu. Untukmu.
Curup, 14.03.2021
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H