Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Kau Perempuanku

Diperbarui: 9 Maret 2021   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrated by pixabay.com

Aku tahu kau menunggu. Namun, kau biarkan waktu berlalu dan menipu. Hingga aku mereguk rindu, terlambat bertemu Ayah dan Ibumu. Aku perempuan, ujarmu.

Kepada hening malam, kuujarkan. Kau perempuanku.

Di antara bahagia dan luka. Aku mengingat air mata. Milikmu. Usai tangis kecil memenuhi telinga dan meramaikan dunia. Anakmu. Aku perempuan, kan? Bisikmu.

Kepada bening pagi, kubisikkan. Kau perempuanku.

Aku mendengar celotehmu. Untuk gadis kecilmu. Tentang pendidikan, pakaian, cucian, masakan dan pasangan. Kau beri satu jawaban untuk banyak pertanyaan. Biar jadi perempuan!

Kepada langit, kutitip tanya. Kau di mana?

Curup, 08.03.2021
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline