Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Kisah Penakluk Kebocoran dan Pengendali Angin

Diperbarui: 13 Februari 2021   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bang Iwan dan lapak Tambal Ban Api (Dokumentasi pribadi zaldychan)

"Kau mungkin seorang pejabat, pengusaha sukses atau seorang jagoan pasar. Namun, itu tak berarti banyak, jika ban kendaraanmu kempes!"

Idiom "kantong kempes" acapkali digunakan untuk menunjukkan situasi keuangan seseorang. Apalagi saat menyentuh tanggal-tanggal tua di ujung bulan, kan? Namun, kondisi kantong kempes itu, bisa saja hanya dirasakan, dipendam atau dirahasiakan.

Namun, berbeda halnya jika mengalami "ban kempes". Entah karena melindas benda tajam, atau memang keadaan ban sudah aus dan tak layak pakai. Kondisi itu, sama sekali tak bisa dirahasiakan.

Kita akan butuh seseorang yang mampu mengatasi itu.

"Pekerjaan Tukang Tambal Ban, Gak ada, ya?"

"Tak ada di formulir, Bang!"

"Wiraswasta aja, ya? Seperti di KTP."

"Seharusnya Dinas Penakluk Kebocoran dan Pengendali Angin, Bang. Keren!"

Begitulah, beberapa kali aku membantu seorang teman, yang acapkali gagap saat mengisi daftar isian. Entah untuk keperluan administrasi sekolah anak, saat ingin meminjam uang di Bank atau untuk persyaratan menerima bantuan.

Foto Bang Iwan dan kendaraan pelanggan (Dokumentasi pribadi zaldychan)

Adalah Ridwan (53 Tahun), biasa kusapa "Bang Iwan", salah seorang yang mengabdikan nyaris separuh usia dengan profesi sebagai penambal ban. Aku tulis tentang Bang Iwan dan filosofi Ban yang kucomot dari Mbah Gugel, ya?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline