Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Edukasi dan Simulasi Bencana, Melatih Reaksi Menjadi Aksi

Diperbarui: 20 Januari 2021   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

simulasi bencana Gempa Anak sekolah di Jepang (sumber gambar: https://travel.tribunnews.com/)

"Istighfar!"

"Lari!"

"Azan!"

"Teriak, Hidup Anak Adam!"

"Sembunyi di bawah meja!"

***

itu adalah beberapa jawaban yang kudengar dalam berbagai pelatihan kebencanaan. Ketika kuajukan satu pertanyaan di awal pertemuan, "jika terjadi gempa, apa yang biasa anda lakukan?"

Kalau bicara respons saat menghadapi getaran akibat gempa. Bisa saja, lebih banyak lagi jawaban yang diajukan, tah? Hal itu, tak hanya tentang besaran kekuatan gempa, tetapi pada situasi, kondisi juga faktor psikologis ketika gempa terjadi.

Setidaknya, ada 3 tahapan setiap orang ketika menghadapi situasi Gempa.

Tahap Pertama.

Naluri awal adalah menggerakkan tubuh dengan bereaksi. bergeser, atau berpindah tempat. Hal itu sebagai gerak refleksi serta adaptasi tubuh dari situasi yang terjadi. Tujuannya, menyelamatkan diri atau menemukan kembali rasa aman. Durasi waktunya, hanya sesaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline