Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Bab I

Diperbarui: 13 Januari 2021   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Buku dan televisi (sumber gambar: pixabay.com)

Dua jari bergerak gagu. Membiarkan bisu berselimut ragu.

Orang-orang menyapa pagi. Menimang mimpi sebelum matahari pergi. Di layar televisi, berita membujuk derita menjadi cerita.

Orang-orang menunggu malam. Merawat mimpi sebelum kelam tenggelam. Di halaman koran, berita merujuk cerita menjadi derita.

Orang-orang desa mengejar matahari. Menguji janji yang enggan menjadi bukti. Senyum melarikan diri, ke layar televisi.

Orang-orang kota menghindari matahari. Menagih mimpi yang tak henti mengeja janji. Di halaman koran, senyum sembunyi.

"Babak Akhir Televisi dan Koran: ponsel-listrik, kuota-terbeli, mata-jemari, Akal..."

Gerak dua Jari tersendat. Jempol dan telunjuk sesaat bertaut. Dalam sebuah buku. Berita, cerita dan derita membeku.

"Bab I"

 Aku tersenyum. Kembali membisu.

Curup, 13.01.2021
zaldychan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline