Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen: Terong

Diperbarui: 7 Desember 2020   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illutrasi Terong (sumber gambar : pixabay.com)

"Terong belum dapat, Mak!"

Amak belum bersuara. Masih berdiri di pintu. Aku turun dari motor, seraya mengangkat karung kecil berisi timun. Bunyi sandal Amak menyusul ke dapur. Tangan kanannya menjinjing kantong plastik besar warna putih berisi tempe.

"Coba cari di Pasar Atas. Sekalian beli lagi styrofoam!"

"Iya."

"Sempatkan mampir ke Mang Gani. Besok antarkan sayur selada dan cabai hijau, sebelum jam Sembilan!"

Aku berbalik ke depan rumah. Memutar motor menghadap ke jalan. Kunci motor, kembali kuputar ke arah kiri, saat terdengar teriakan dari dalam rumah. Amak melangkah cepat ke arahku.

"Sepertinya, tomat ditambah dua kilo lagi. Amak khawatir, nanti..."

"Iya, Mak. Ada lagi?"

"Hati-hati!"

***

"Besok pagi, coba pergi ke Kampung Delima!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline