Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Haruskah Ada Dampak, Baru Tampak?

Diperbarui: 4 November 2020   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak perempuan berbisik (sumber gambar: pixabay.com)

Jika terdengar bunyi atau tercium bau kentut, apa yang biasa dilakukan?

Maafkanlah, jika kuajukan pertanyaan meriah dengan kata kentut itu. Niatnya hanya memberikan tamsilan, biar tulisan ini dibaca dengan senyuman dan terasa ringan.

Setidaknya, ada beberapa alternatif jawaban dari pertanyaan itu. Antara lain;

1. Menutup hidung
2. Mencari tahu pelaku
3. Menuduh orang di sekitar sumber kentut
4. Marah
5. Tertawa
6. Biasa aja. Kalau bisa membalas kentut.

Enam pilihan jawaban itu berdasarkan kiramologiku. Mungkin ada beberapa alternatif jawaban lain yang terpikirkan. Silakan isi urutan ke-7, ke-8 dan seterusnya, kan?

Hematku, jika kentut itu dianggap sebagai AKSI. Maka pilihan jawaban di atas adalah REAKSI.

Hukum alamnya; "tak akan ada reaksi tanpa adanya aksi". Terus, walau aksi cuma sekali, reaksi bisa muncul berkali-kali dengan beragam gaya dan cara.

Apakah salah? Belum tentu!

Ilustrasi pecahan kaca (sumber gambar: pixabay.com)

Menyigi 3 Macam Reaksi

Dasar pemikiran serta alasan orang bereaksi juga beraneka macam, tah? Kutulis tiga macam reaksi yang biasa ditemui, ya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline