Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen: Tiga Presiden

Diperbarui: 15 September 2020   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi piano dan jam (sumber gambar : pixabay.com)

Duduklah!

Aku ingin ceritakan padamu, bagaimana mengemas sebuah sensasi. Mungkin sedikit lama. Jadi, nikmati dengan secangkir kopi. Jika kurang gula, pergilah ke dapur. Tambahkan sesuai inginmu. Kau mau?

Begini. Mungkin kau belum lahir, saat kisah ini hadir.

Pada tahun 1980, Jimmy Carter Presiden Petahana Amerika Serikat, dikalahkan oleh Ronald Reagan. Sebagai presiden ke-40 negara adidaya itu. Bagimu itu terdengar biasa?

Namun itu menjadi tidak biasa, jika dilakukan oleh seorang mantan aktor radio, film dan televisi, kan? Itu prestasi! Tentu saja diawali oleh sebuah sensasi!

Sebagai aktor, pasti Reagan menjadi tokoh publik, yang sekarang kau kenal dengan sebutan influencer. Ia menjadi penambang suara bagi beberapa calon presiden. Menjadi tim sukses yang militan dan tidak malu-malu sepertimu.

Hingga akhirnya, menjabat sebagai gubernur di California selama dua periode. Jika kau cari di google dengan ponselmu nama itu. Kau akan terkejut dengan jejak karir politiknya. Satu lagi. Reagan dilantik menjadi presiden pada usia 67 tahun!

Nanti saja kau baca! Sekarang dengarkan dulu ceritaku. Jangan lupa, kopimu diminum!

***

Aku ingin bertanya padamu. Apakah seorang tukang listrik menjadi presiden itu, sebuah sensasi?

Yup! Sepakat. Jalan hidup setiap orang tak bisa ditebak, kan? Itu yang dialami Lech Walesa. Dari seorang buruh pabrik galangan kapal, hingga menjadi Presiden Polandia. Jangan tanya padaku, tentang  negara itu. Kau bisa cari sendiri!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline