Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Andai Air Mata adalah Butiran Doa

Diperbarui: 6 September 2020   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Ada saatnya, air mata menjadi pusat semesta. Ketika rasa tak lagi mampu diwakilkan oleh kata-kata.

Ia adalah dinding pertahanan paling tangguh. Saat rasa kehilangan tempat persembunyian, atau untuk menikmati kesunyian.

Namun, ketika rasa harus berlabuh. Terkadang air mata adalah pelabuhan paling rapuh.

Ia tak bisa meredam segala keinginan, yang terhempas paksa ke jurang dalam kehampaan. Tak lagi mampu menyajikan bayangan asa, yang mengubah tiada menjadi ada. Walau sesaat!

Hanya sesaat!

Adalah keliru memaknai. Bila air mata adalah muara rasa tanpa kata-kata. Sebab air mata tak mampu membasuh segala.

Adalah pilihan keliru berdamai. Ketika hanya bisa menyembunyikan, namun tak pernah sanggup menghentikan.

Andai air mata adalah butiran doa. Aku tak perlu lagi meminta.

Curup, 05.09.2020
zaldychan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline