Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen: Kartu Ucapan

Diperbarui: 16 Agustus 2020   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mawar hitam. sumber gambar : pixabay.com

Usia boleh tua, dan ingatan bisa saja tergerus lupa. Tapi bagiku, selain namaku serta kedua orangtuaku, kartu ucapan adalah salah satu yang tak boleh dilupakan.

Aku percaya, setiap era memiliki cara berbeda. Aku sering menelan kecewa, pada saat lebaran atau di hari ulang tahunku. Ketika menerima ucapan dengan kata yang persis sama, tapi nama pengirim berbeda.

Sialnya, akupun melakukan hal yang sama untuk membalas semua ucapan itu. Namun tidak momen kali ini. Aku menginginkan sesuatu yang istimewa dan luar biasa.

"Paduan warnanya tetap merah-putih, Yah?"

"Ganti! Mawarnya hitam dan hurufnya gunakan tinta emas!"

"Bukannya kartu itu untuk..."

"Lakukan saja!"

Anakku mengenal nada itu. Tak pernah ada yang berani menantangku. Suaraku adalah perintah. Harus dilakukan.

"Kali ini, Aku ingin tulisan tangan!"

"Hah? Cari di mana? Butuh waktu yang..."

"Gunakan Google!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline