Uda kanduang di rantau urang
Pulanglah uda di tanah jao
Rindulah lamo indak basuo
Apo ka dayo
Pernah dengar lirik ini? Kuambil dari lagu Minang berjudul Pulanglah Uda, yang menceritakan tentang kerinduan dan penantian seorang gadis Minang pada sang pujaan hati yang pergi merantau.
Lagu ini ciptaan Syam Tanjung dan Yongki RM pertama dirilis tahun 1991, dinyanyikan oleh Hetty Koes Endang. Artinya, sudah 29 tahun berlalu, lagu ini masih bertahan bahkan dibawakan dalam berbagai versi.
Mulai dari Ria Amelia, Judika hingga Trio Lapo pernah membawakan lagu ini. Penasaran? Sila nikmati di Youtube. Hihi...
Kali ini, aku tak membahas tentang lagunya. Tapi mencoba mempraktekkan rumus "What if" yang kubaca di linimasa facebook Kang Pepih Nugraha (13/06/2020). Menurut pemilik akun itu, "What if" bermakna "bagaimana jika" atau "apa yang terjadi jika".
Kiramologi Rumus "What If" pada Lagu Pulanglah Uda (Wawancara Imajiner)
Menurut pengakuan Kang Pepih, "What If", adalah salah satu senjata rahasia membongkar "tembok" hampa ide dalam menulis.