Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Di Ujung Senja Merajah Serpihan Hampa

Diperbarui: 13 Juni 2020   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com

Aku terluka, tatkala senja mengajakmu bersembunyi di puri rindu.
Helai demi helai kelopak rasa, berguguran di pelataran bisu. Melebur diri dalam kegelisahan kata menahan gagu. Aku menyelami tepian janji di bilik sepi.

Aku masih terluka, ketika embun senja menuntun pulang kepergian pilu.
Satu persatu genangan rayu bersekutu di pelupuk asa. Meluluhkan kerisauan tunggu mengekang airmata lupa. Aku memenjarakan ingin di pelepah sunyi.

Aku tak takut mengeja aksara-aksara dulu, saat bayang senja diam-diam berlalu.
Membiarkan gores sembilu berkali, dan lagi menoreh jiwa. Menyeret jejak langkah hari, merajah serpihan hampa. Tapi aku tak mampu membujuk hati, menghilang bersamamu.  

Di ujung senja, aku menunggu. Menyeka waktu memetik rindu.
Untukmu.

Curup, 13.06.2020

Zaldychan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline