Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Temans, Hidup Tak Selalu tentang Kecepatan

Diperbarui: 4 Juni 2020   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Pernah melihat kecelakaan di jalan raya? Apa reaksi yang biasa ditemukan?

Kalau di kampungku, orang-orang segera berlari saling mendahului ke tempat kejadian. Jika terlihat ada darah, maka akan memberhentikan mobil, buru-buru mengangkat korban untuk segera di bawa ke rumah sakit

Begitu juga jika terjadi peristiwa kebakaran. Kerumunan akan semakin banyak. Terkadang, mobil damkar pun kesulitan mengakses lokasi. Karena orang-orang telah memenuhi jalan raya. Bahkan antar sesama "penonton" acapkali terjadi perang urat leher.

Pada kasus kecelakaan. Jika aku menonton film-film barat, orang-orang yang ada di sekitar korban, tak akan "menyentuh" korban. Mereka lebih memilih menelpon petugas medis. Alasannya, bisa saja saat menyentuh korban, akan memperparah cidera. Aih, tapi itu di film, ya?

Berbeda lagi dengan peristiwa kebakaran. Jalanan yang macet, damkar yang dianggap lelet, pertengkaran antar pemilik rumah yang ingin lebih dipriortaskan, bersatu padu dengan kerumunan orang-orang yang terkadang hanya untuk pemuasan rasa ingin tahu.

Tak jarang, peristiwa kecelakaan atau kebakaran itu, kemudian menciptakan masalah-masalah baru. Semisal pihak rumah sakit, bingung akan menghubungi keluarga korban jika penanganan butuh izin untuk tindakan operasi, jika ternyata korban tak mempunyai identitas.

Tentu saja orang-orang yang mengangkat korban ke mobil itu tak bisa disalahkan, tah? Toh, niat mereka membantu? Apalagi itu kondisi darurat dan mesti cepat. Namun, apakah cepat itu tepat?

Illustrated by pixabay.com

Manusia Butuh Kecepatan, tapi...

Dalam tulisan pendek tentang "Kesatria Cahaya Membutuhkan Kesabaran Maupun Kecepatan". Paulo Coelho menuliskan bahwa ada 2 kekeliruan manusia dalam hidup. Aku tulis, ya?

Pertama. Bertindak Terlalu Dini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline