Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Diawali Menonton Film Train to Busan, Edisi Curhat hingga Si Sulung sebagai Imam Salat Ied di Rumah

Diperbarui: 24 Mei 2020   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamparan Sajadah untuk melaksanakan salat Ied di rumah. (sumber gambar : Dokumentasi Pribadi zaldychan)

"Selalu ada hikmah dan pembelajaran dari setiap peristiwa."

"Suatu saat, pasti mengerti!"

"Jika sudah seumurku, kau akan percaya!"

Ini ujaran para tetua, yang selalu ditanamkan sejak aku kecil dulu. Bagiku, awalnya merasa jengkel ketika menemukan kalimat seperti ini. Ketika tanpa menemukan jawaban serta batasan ruang dan waktu.

Rumusan dengan kalimat yang sama, kemudian aku teruskan kepada anak-anakku. Saat mendengarkan keluhan karena rasa bosan harus melakukan apapun hanya di rumah.

Apalagi saat menemukan momen ramadan dan lebaran tahun ini. Situasi dan kondisi yang terjadi, memaksaku sebagai orangtua, berlaku bak ahli virus, politikus, pemuka agama hingga sipir penjara.

Hingga momentum hari ini, kupilih menjadi lebaran yang berkesan. Berkenaan dengan sikal prilaku ketiga ankku. Sejak malam takbiran, usai shubuh serta pelaksanaan salat Ied di tumah. Aku tulis, ya?

Kisah Lelaki Kecilku.

Pada tahun-tahun sebelumnya, dua anak lelakiku akan ikut ke lapangan Setianegara Curup. Mereka menikmati suasana malam takbiran, aku Bersama teman-temanku, menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan salat Ied esok harinya.

Namun, pada tahun ini, berbeda instruksi larangan melaksanakan salat dilapangan dan masjid, sebahai upaya memutus rantai covid-19, musti dipatuhi. Maka tak ada ritual begadang di malam Idul Fitri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline