Bismillahiraahmanirrahiim.
Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan RahmatNya kepada kita semua.
Ramadan kali ini, menjadi istimewa. Makna berpuasa, tak lagi menahan dari lapar, haus juga segala hal yang membatalkan puasa.
Namun, kita diuji dengan wabah corona. Virus mematikan, yang mempengaruhi nyaris semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Situasi saat ini, memaksa orang-orang untuk kembali mengukur kekuatan dan kesabaran diri sendiri.
Ada orang yang merasa diri mereka seperti terjebak dalam perang dunia.
Merasa marah dengan kebijakan yang diambil pemimpin mereka, merasa gusar dengan harga-harga di pasar yang tak terduga. Atau merasa paling menderita dengan berita juga cerita yang didengar dan dibaca.
Mereka merasa terlibat dalam semua peristiwa, larut dalam semua suasana. Namun tak melakukan apa-apa. Kecuali berbaring di tempat tidur, berusaha berdamai dengan tekanan darah yang semakin tinggi.
Ada juga orang-orang yang tak peduli dengan situasi. Hidup harus diisi dengan perjuangan agar tak menemukan kematian dini.
Hingga mengabaikan kebenaran-kebenaran yang ditemui. Menafikan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Bahkan, merasa diri lebih hebat dan lebih pintar dari para ahli. Padahal, sesungguhnya mereka memelihara keegoisan diri sendiri.
Namun, ada juga orang-orang yang bersungguh-sungguh dengan sepenuh hati. Mengurai jalan keluar dari situasi dan kondisi saat ini.