Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Petuah Sebelum Menjadi Ayah, Menyigi 3 Ajaran Pokok Lelaki Minang

Diperbarui: 18 April 2020   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah Gadang di Minangkabau sumber foto : https://www.harianhaluan.com/

Salah satu dari tiga pertanyaan berkaitan dengan aktivitas di rumah, yang diajukan dalam topik pilihan Kompasiana tentang orangtua dituntut lebih "canggih" dari Google adalah;

Apakah Anda punya tutorial dan kiat supaya orangtua menjadi pendamping anak yang "serba tahu"?

Dari kacamata seorang ayah sepertiku, pertanyaan tersebut tanpa sengaja "menusuk" benakku. Memaksaku mendaur ulang tentang pilihan sikap dan caraku terhadap anak.

Aku dibesarkan dalam tradisi Minang yang lumayan melekat, walau lahir dan sekarang tinggal di Curup Bengkulu. Tapi sekolah dan kuliah di Ranah Minang.

Jadi, nilai-nilai yang berlaku secara langsung mempengaruhi cara berpikir, cara pandang dan berperilaku. Termasuk saat menjalankan prinsip sebagai kepala keluarga dan seorang ayah.

Aku tulis dulu, dasar pemikirannya, ya?

Ilustrasi Lelaki Menang dengan Pakaian Adat (tempo dulu). Sumber gambar : https://sumbarsatu.com/

3 Ajaran Pokok Lelaki Minang

Setiap lelaki Minang, akan dibekali dengan 3 pokok ajaran yang diwariskan secara turun temurun. Khas Minangkabau, ajaran itu dipaparkan dengan kiasan atau petatah petitih yang masuk pada tradisi sastra lisan.

Tak ada sekolah atau kelas khusus untuk itu. Namun "dititipkan" dalam obrolan di meja makan atau sekedar duduk santai sambil minum kopi. Seperti petuah berikut ini:

Anak dipangku, kamanakan dibimbiang   

Urang kampung dipatenggangkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline